Jumat, 11 Februari 2011

DDoS Attack



Serangan DoS (bahasa inggris denial-of-service attacks') adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:
  • Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding.
  • Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Teknik ini disebut sebagai request flooding.
  • Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.
Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokolTransmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop.
Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.

Penulisannya adalah dengan mengetikan data ini didalam CMD atau DOS :

Ping -l ip-address/domain-target <besar-buffer>


sebagai contoh untuk domain target :

Ping -l www.google.co.id 100000

Contoh untuk domain IP address target :

Ping -l 216.239.61.104 100000

Proses ini akan mengirimkan data sebesar 100000 paket data ke target. Dimana hal ini lebih tinggi dibandingkan kapasitas TCP/IP Google yang hanya sebesar 90000 ( Contoh aja Gan ).

Perintah kedua yang digunakan dalam aksi DDoS ini adalah opsi -t. Penulisannya adalah : Ping -t ip-address/domain-target. ( Cara penggunaannya sama seperti -l )
Hal ini akan mengirimkan 32 bytes data ke target secara bertubi-tubi. Hal inilah yang menyebabkan komputer dengan spesifikasi Rendah akan menjadi hang atau Down. Pemberhentian ini hanya bisa dilakukan dengan menekan tombol Ctrl+C pada keyBoard anda.
Akan lebih parah lagi jika kedua opsi tersebut digabungkan menjadi satu :
Ping -t -l ip-address/domain-target <besar-buffer>
sumber : wikipedia
Peringatan : digunakan hanya untuk pengetahuan bukan untuk kejahatan dan merusak

0 komentar:

Posting Komentar